Kisah cinta mereka (Fika dan Radit)
deg kedua mata fika membesar mulutnya terkunci wajahnya penuh dengan pertanyaan
matanya lurus kearah wajah bu anin yang menujuknya untuk maju menjawab
jurnal dari salah satu transaksi akuntansi di papan tulis.dengan sangat
terpaksa ia pun melangkah ke depan.
---
" Radit , ikut pulang bareng ya kearah otista kan ?" ucap vino setelah
menepuk pundak radit yang berusaha mengeluarkan motor hitamnya.
" iya sama, sip kalau mau bareng." jawab radit singkat
---
membayangkan inti cerita kisah antara fika dan radit. menjadi teringat
kembali kepada kisah hayati dan zainudin. hanya saja fika adalah seorang
perempuan yg lebih jujur atas kata hatinya dibandingkan dengan hayati
dan radit adalah seorang laki-laki yang tak mampu tetap mencinta setelah
melepaskan tak seperti zainudin yang mempertahankan hayati di dalam
hatinya walaupun ia tak bisa, bahkan hanya untuk sekedar memeluknya.
tak akan ku tulis cerita tentang hayati dan zainudin disini, melainkan fika dan radit lah yang akan menjadi peran utama.
---
fika anak pertama dari tiga bersaudara.
wanita keturunan padang dan makasar ini lahir dan tumbuh di jakarta.
penuh warna dan penuh cerita kurang lebih seperti itu gambaran tentang
fika. setiap pulang sekolah menengah pertama selalu ada cerita dibagi
bersama ayahnya, cerita tentang guru, teman dan pelajaran yang ia jalani
disekolah.memasuki sekolah menengah kejuruan kelas IX fika sadar ada yang aneh dari kepergian pelayaran ayah nya kali ini.
suara hand phone fika memecah lamunannya dikantin sekolah.
" halo fika, pulang sekarang ya nak." suara lembut ibu dari kejauhan terdengar ditelinga fika.
" iya bu , kenapa aku harus pulang ?" jawab fika
"pulang dulu nak , ibu jelaskan setelah sampai rumah" lembut ibu fika menjawab
sesampainya di depan rumah,
layaknya sebuah cermin yang terjatuh dari ketinggian 500 m.
telah hancur berkeping-keping cermin tersebut menjadi serpihan halus
yang tidak terlihat, begitulah perasaan fika saat tahu ayah nya yang
hanya tinggal nama. Tenggelam bersama dengan kapal pelayaran nya.
perasaan nya yang sedang kacau ditumpahkannya lewat deras air mata.
" lalu akan kemana aku berbagi cerita ?" gumam fika dalam hati menahan pedih yang berkecamuk dihatinya.
---
kehilangan seorang sosok ayah adalah salah satu ujian dari Tuhan.
satu tahun sudah fika lulus atas ujian tersebut. hari-hari selanjutnya kembali ia jalani dengan penuh semangat.
hingga sampai dikelas XII pada saat pelajaran B.Indonesia,
bu rahma memberikan tugas kelompok untuk merangkum sebuah novell fiksi.
"fika, radit, rizky, dan bela kalian kelompok 2 ya" ucap bu
rahma mengumumkan nama-nama murid yg disatukan untuk membuat kerja sama
merangkum sebuah novell fiksi.
"aku sekelompok dengan radit, pria misterius yg suka baca
komik di kantin sekolah ? apa ???" bicara fika dalam hati seolah tak
percaya hasil pengumuman dari bu rahma.
satu hari setelah pengumuman nama kelompok fika, radit,
rizky dan bella memutuskan untuk mencari novell fiksi bersama di toko
buku yang tak jauh dari sekolah.
" dit, carinya di tempat novell fantasi bukan di bagian komik ! "
" tau kok fik, orang lagi liat-liat komik yg bagus dulu" sambil membalik lembaran komik santai radit menanggapi fika
----
Novel fiksi yang dipilih kelompok 2 berjudul Knife
"Novel yang kami pilih berjudul Knife karya R.J.ANDERSON
bercerita tentang kehidupan peri.Disini diceritakan bahwa seorang peri
tidak mempunyai kekuatan sihir karena ada satu kejadian misteri di masa
lalu, Misteri tersebut dipaparkan dengan rapi dalam novel yang
ini,selain itu novel ini juga menceritakan tentang kehidupan manusia dan
peri. dimana para peri takut dengan yang namanya manusia,kecuali Browny
tokoh utama dalam novel yang mempunyai sifat pemberani, suka melakukan
hal baru, agak sedikit pembangkang, dan berusaha untuk selalu tau
hal-hal yang belum Ia ketahui. Browny mengubah namanya menjadi Knife
sejak Ia mendapat tugas dari sang Ratu untuk menjadi pemburu. Menjadi
pemburu memang impian Knife sejak lama karena dengan menjadi pemburu
Knife tidak harus terkurung didalam Oak dan dapat melihat dunia luar Oak
dengan lebih jelas. Dengan menjadi seorang pemburu
mengantarkan Knife mengenal sosok manusia bernama Paul. Paul laki-laki
yang selalu duduk di kursi roda yang tinggal tak jauh dari Pohon Oak
(tempat tinggal para peri). awalnya mereka berteman dengan baik tetapi
sejak kejadian Knife yang menolong Paul saat Paul mencoba menenggelamkan
dirinya yang putus asa kedalam kolam, Paul mulai simpati terhadap
Knife. Kejadian tersebut juga membuat Knife dan Paul kaget karena dengan
tiba-tiba Knife berubah menjadi sosok manusia dan dapat menolong Paul.
dengan Paul lah Knife akan membuka misteri tentang hilangnya sihir para
peri dan membuka cerita kehidupan-kehidupan peri di masa lalu." tenang
fika menjelaskan intisari cerita novell fiksi yang dipilih oleh kelompok
nya.
tepuk tangan teman2 sekelas menyambut fika dan teman2
sekelompok nya seusai fika menyelesaikan cerita tentang novel yang
dipilih oleh kelompok mereka.
Tak disangka sejak satu kelompok di pelajaran
B.indonesia fika dan radit semakin dekat. mereka saling berbagi cerita
soal film dan juga komik. sampai akhirnya mereka merasa berada dalam
satu ikatan yang satu sama lainnya sulit untuk saling melepaskan dan
menjalin hubungan yang lebih serius dalam artian hubungan sepasang
kekasih adalah jalan yg akhirnya mereka ambil.
---
tak lama lagi fika, radit dan semua teman seangkatan mereka akan melepaskan seragamnya .
dan hari-hari kehidupan disekolah akan berakhir.
berganti dengan pakaian bebas yang harus tetap gaya ala mahasiswa dan mahasiswi zaman sekarang.
kelulusan membuat genggaman mereka, fika dan radit semakin erat, seolah
tak ada masalah dengan jarak dan waktu atas hubungan mereka nantinya.
---
"fika , ibu senang dengan radit. dia sopan namun sayang tak
banyak yg bisa diharapkan dari sosoknya" ditemani senja ujar ibu kepada
fika diteras rumah
"maksud ibu, apa yang tak bisa diharapkan ?" mengerut kedua alis fika balik bertanya
"kamu tahu kan ayah telah meninggalkan kita dari satu tahun
yg lalu, ibu sendiri mengambil alih tanggung jawab atas tiga orang
anak.menjadi seorang ibu sekaligus seorang ayah. Namanya dewa ia asli
orang makasar. sekarang ia telah menjabat menjadi seorang polisi junior
yang pangkatnya masih ada dilevel yg paling bawah, nanti pelan-pelan
pasti naik ,karena memang umurnya masih muda hanya satu tahun diatas
kamu. keturunan keluarganya lebih jelas dari pada radit teman sekolah mu
itu. setelah ditunjukan fotomu ia tertarik dan akan melamarmu kerumah
minggu depan." jelas ibu fika sambil menyeruput teh hangatnya
"ibu, kenapa membuat keputusan tanpa bertanya sama aku dulu bu ? " nada tinggi fika menjawabnya
"ini untuk kebaikan kamu fika dan juga untuk kebaikan
keluarga kita. ibu mau yang terbaik untuk kamu. dewa juga pasti akan
menanggung biaya kuliahmu dan biaya sekolah kedua adikmu. ibu yg
merawatmu dari kecil fika. ibu bisa melihat masa depan itu ada di dewa
bukan di radit. nantinya kamu akan tahu bahwa membangun rumah tangga
tidak cukup hanya berpondasikan cinta. harusnya kamu lebih sayang kepada
ibu yang sudah kenal kamu dari delapan belas tahun yang lalu dari pada
radit yang baru dekat dengan kamu dari dua tahun yang lalu." tenang ibu
menjelaskan maksudnya kepada fika
"tapi bu !!"
"tidak ada tapi, keputusan ini untuk kebaikan. sekarang
sampaikan saja rencana untuk hidupmu kepada radit. dan persiapkan dirimu
tanggal 06/10/2012 karena dewa akan datang dengan keluarganya melamar
mu" jelas ibu mengakhiri percakapan lalu melangkah kedalam rumah.
---
"assalamualaikum radit. maaf keputusan penting ini hanya
bisa aku sampaikan lewat sms, sebaiknya hubungan kita sampai disini
saja. karena tanggal 06/10/2012 nanti aku akan dilamar oleh calon yg
dipilihkan oleh ibuku. mohon doa bahagia untukku, aku juga mendoakan
bahagia untukmu" jari jemari fika tergetar mengetik sms kepada radit
menahan bendungan air mata agar tak terjatuh melewati sela-sela
diwajahnya.
"kring" sms fika sampai di hp radit 01/10/2012 pukul 21:00 wib
"ehmm , tumben fika sms malem-malem" sergap radit mengambil hp dari atas tempat tidurnya.
kemudian radit mengusap-usap kedua matanya seolah tak
percaya itu adalah sms dari fika. dilakukannya beberapa kali hingga tak
ada yg berubah. penglihatan nya sama sekali tak salah. sms itu memang
dari fika yang ditunjukan untuknya.
sebagai seorang laki2 menerima sms seperti itu dikamar sendiri adalah
tempat yg sangat tepat. karena ditempat itu tak perlu lagi bagi radit
untuk menahan air mata. aliran bulir bening itu terus mengalir dari
laki-laki penyuka komik ini. dengan sisa kekuatan hatinya radit membalas
smsnya.
"pilihan ibu kamu adalah yang terbaik untuk kamu. aku
hargai apapun keputusanmu. aku turut berbahagia untuk kamu fika :-)"
balas radit
dari kejauhan fika pun membaca balasan sms dari radit.
setelah membaca,tangisan anak gadis berusia delapan belas tahun ini
bukan mereda malah semakin jadi dibuatnya. terisak-isak fika diatas
tempat tidurnya.
fika dan radit sama-sama merasakan perih itu di hati keduanya seperti
perihnya luka yg harus diteteskan alkohol untuk penyembuhan atau mungkin
lebih dari itu.
---
kesedihan dari wajah fika tak hilang walau lamaran yang akan dilakukan dewa dan keluarganya adalah besok.
"aku gak bisa terus kayak gini, membohongi hatiku dan
diriku sendiri. setelah menikah mungkin aku akan tetap berbohong pada
diriku sendiri dan juga dewa. tak boleh ada kebohongan dari awal untuk
membangun sebuah keluarga, aku harus mengambil keputusan dan tindakan"
ujar fika dalam hati yang langsung mencari hp dari dalam tasnya untuk
menelphon tantenya dimakasar.
"halo tante aku minta tolong belikan aku tiket pesawat kemakasar untuk hari ini"
"harus hari ini fika ? sahut tante terdengar jelas ditelinga fika
"iya tante harus hari ini , alasannya nanti aku jelaskan dimakasar"
"okey, sekarang kamu langsung kebandara saja fika , tante belikan via online"
"makasi tante" lirih fika menjawab, mengakhiri percakapan
----
"maafkan aku bu, aku gak bisa" terbesit suara fika dari
dalam hatinya. duduk termenung ia ditemani dengan putihnya awan diluar
jendela pesawatnya.
----
satu minggu sudah setelah tanggal 06/10/2012 lamaran yang
tak jadi dilakukan oleh dewa dan keluarganya karena penolakan fika yang
dilakukan nya dengan pergi tanpa pamit ke makasar. 14/10/2012 fika
kembali kejakarta dengan perasaan yang lebih lega walaupun ia tak kuasa
mengubah mimik kecewa dari wajah ibunya.
kembali diteras rumahnya.
"maafkan fika bu" fika memulai buka suara sambil meraih tangan kanan ibunya agar ia genggam
mata ibunya kosong sangat kecewa raut wajahnya. bibirnya terkatup rapat tak membalas suara dari mulut fika.
"maafkan fika bu" kembali fika berujar dengan lebih lirih dan lebih kuat genggaman tangannya
"iya fika, ibu tak bisa memaksamu. walaupun jujur ibu
sangat kecewa tapi sekali lagi ibu tak bisa memaksamu. telphon lah radit
undang dia kesini untuk sekedar minum teh dan mengobrol bersama" jawab
ibu dengan teduh senyuman dari bibirnya
jawaban ibu sangat melegakan hati fika. tak lama berselang
fika menelphon radit dan menceritakan bagaimana ia mempertahankan kata
hatinya. lebar senyuman radit menjawab telphon fika kali ini. tak lupa
juga fika menyampaikan amanah ibunya untuk mengundang radit kerumahnya
tgl 15/10/2012 pukul 16:00 untuk minum teh bersama. radit pun memenuhi
undangan fika dan ibunya dengan pakaian yg sangat rapi dan wangi.
15/10/2012 pukul 16:30
"kamu anak pertama dari 3 bersaudara ?" tanya ibu fika
"iya tante, saya anak pertama" ujar radit dengan sedikit tegang
walaupun cuaca senja yg menemani mereka diteras rumah sangat terasa damai namun
suasana yang agak sedikit kaku terasa dipercakapan mereka bertiga di
sore hari itu. sampai pada pertanyaan ibu fika yang cukup menjadi alasan
berhentinya sejenak aliran darah ditubuh radit.
"jadi gini ya radit, fika ini anak perempuan perlu dengan
yg namanya kejelasaan. tidak boleh ada hubungan yang tak jelas entah
sampai atau tidak dibangku pelaminan, kapan kamu berani dan mau
melamar?" tutur ibu dengan tegas didepan wajah radit
"uhuk uhuk uhuk" dengan pertanyaan itu tersedak radit yang sedang meminum teh dari cangkir putihnya
"iya tante Insya Allah satu tahun dari sekarang. sekarang
mau kumpulin uang dulu untuk modal pernikahan" jawab radit berusaha
tenang
"tante pegang janji kamu radit, kalau kamu benar2 seorang
laki2, kamu tak akan main2 dengan janji kamu dan pasti kamu berusaha
membuktikannya" datar ibu fika menanggapi radit dan melihat radit dengan
seksama
"insya Allah tante" senyuman radit mengiringi jawabannya kali ini.
---
penantian fika dan radit adalah satu tahun lagi. selama masa penantian
mereka sama-sama bekerja untuk modal keluarga kecil mereka nantinya.
semoga rencana mereka sama dengan rencana Allah hingga disatukannya
kedua insan dalam sebuah ikatan yang kokoh dan suci yaitu sebuah
pernikahan. Amiin.
icha (14/02/2016)